-
Sejarah Singkat Penggunaan Kosmetik
Penggunaan kosmetik telah ada ketika manusia mengenal peradaban. Banyak hal yang dapat menjadi sebab kemunculan kosmetik, tapi yang menjadi hal penting adalah tujuan dari penciptaan kosmetik itu sendiri. Secara umum kosmetik dapat diterjemahkan sebagai semua kegiatan yang berada dalam lingkup perilaku untuk memperindah unsur eksternal individu. Aktivitas ini dapat berupa pembersihan, pewarnaan, penghalusan, atau perlindungan pada kulit, rambut, kuku, bibir, atau mata. Penggunaan parfum juga termasuk dalam ranah kosmetik sebagai bagian dari definisi.
Eksistensi kosmetik dapat dilacak pada peradaban Timur Jauh. Beberapa suku-suku awal peradaban telah menggunakan kosmetik untuk meningkatkan daya tarik personalnya. Study pada budaya yang sederhana pada suku-suku yang menggunakan pewarnaan tubuh sebagai bagian dari budayanya diyakini sebagai bagian dari penggunaan kosmetik bahkan pada masyarakat dengan sistem yang lebih sederhana. Penggunaan kosmetik tersebut dapat merujuk pada aktivitas-aktivitas yang bertujuan seperti peperangan, pernikahan, dan upacara-upacara adat tertentu pada hari-hari khusus. Jaman berganti, milenium baru menghasilkan revolusi industri menjadikan kosmetik sebagai salah satu industri yang bernilai miliaran rupiah.
-
Fotografi Kosmetik Jakarta
Sebagai sebuah industri yang telah mapan, menjadikan industri kosmetik ini begitu kompleks dengan kompetisinya. Tiap pelaku usaha harus mampu terus memiliki daya saing sehingga dapat selamat dalam kompetisi lokal ataupun global. Salah satu hal yang menjadi faktor untuk bertahan adalah upaya marketing.
Marketing adalah sebuah aktivitas yang berguna untuk memberikan pemahaman agar konsumen mengerti tentang produk, kemudian diharapkan dapat melakukan transaksi pembelian. Salah satu upaya marketing adalah periklanan. Iklan dengan menggunakan media 2 dimensi berupa fotografi menjadi hal yang patut untuk dipertimbangkan untuk menjadi daya saing pada proses pemasaran/marketing. Sebagai sebuah regional yang menjadi pusat di Indonesia, Jakarta menjadi ibu kota yang layak sebagai barometer industri kosmetik di Indonesia.
Sebagai sebuah layanan jasa fotografi, kami Roshvisual berkeyakinan untuk dapat ikut serta dalam industri kosmetik tersebut, utamaknya di Indonesia dan Jakarta pada umumnya.
-
Kualitas Jasa Fotorgafi Produk Kosmetik Jakarta
Sebagai hal yang patut untuk dipertimbangkan untuk penggunaan fotografi sebagai sarana pemasaran kosmetik, fotografi harus memiliki kualitas yang baik. Sama seperti fotografi komersial lainnya, fotografi kosmetik juga mensyaratkan hal-hal seperti standard besaran gambar, ketajaman, kebersihan, tertib pencahayaan, menarik secara ide/konsep.
Standard besaran gambar adalah seberapa besar gambar layak untuk dijadikan bahan display sebuah produk kosmetik. Besaran gambar bersifat relatif, semuanya berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan uang untuk menutup biaya fotografi tersebut. Besaran gambar bukan jaminan, tetapi juga tak dapat dinafikan sebagai suatu faktor yang berguna dalam pemasaran. Sebuah gambar yang besar maka akan fleksibel dengan penggunaan beragam materi promosinya. Umumnya produksi gambar yang terbilang besar membutuhkan alat yang mahal. Semakin besar gambar, semakin mahal biaya alatnya. Dapat diurutkan misalnya pada penggunaan yang umum mulai dari kamera DSLR APS-C dilanjutkan dengan kamera Full Frame atau 35mm dan yang paling top adalah penggunaan kamera medium format bahkah view camera.
Ketajaman adalah hal yang lumrah dalam fotografi, ketajaman dalam beberapa hal dapat menjadi konsep khusus, seperti justru pada foto-foto yang blur. Namun, ketajaman yang jelas pada objek fotografi umumnya adalah sebuah kebutuhan.
Kebersihan dalam kualitas output juga sebuah hal yang umumnya menjad iciri khas pada jasa fotorgafi komersial produk kosmetik. Kebersihan disini dapat dilihat dari kebersihan objek tersebut maupun secara keseluruhan gambar.
Tertib pecahayaan, adalah sebuah terminologi untuk menggambarkan bahwa sebuah objek dicahayai sesuai dengan logika yang dapat diterima. Fotografi adalah melukis dengan cahaya, yang dalam era modern dilakukan dengan penggunaan flash atau lampu studio. Lampu studio dalam fotografi berperan sebagai pembentuk gambar. Fotografi sendiri adalah karya dalam bentuk 2 dimensi. Dua dimensi adalah hal yang berbeda dengan alam realitas. Seperti kita tahu, dalam wujud nyata sebuah objek kerap kali memiliki 3 unsur ruang, yakni panjang, tinggi, dan lebar/kedalaman. Ada beberapa tujuan dalam perwujudan dalam citra 2 dimensi ini yang salah satunya berusaha untuk membentuk sebuah hal yang bersifat 2 dimensi (seperti kertas) memiliki kesan bahwa objek tersebut seperti berwujud dalam alam nyata. Penggunaan pencahayaan yang tepatlah solusinya. Pencahayaan yang tepat berguna untuk membentuk objek, membentuk suasana, dan yang paling penting adalah menyampaikan pesan.
Konsep atau ide adalah sebuah yang berusaha untuk disampaikan pada pemirsa fotorgafi, dalam hal ini adalah pengguna jasa fotorgafi produk kosmetik Jakarta. Ide adalah sesuatu yang (mungkin) dalam hal ini adalah keinginan klien yang berusaha untuk fotografer still life, fotografer produk, fotografer komersia terjemahkan dalam bentuk fotografi. Bila kita merujuk pada kebutuhan pemasaran sebuah komoditas, maka hal-hal yang akan dijual dalam sebuah produk dapat kita bahasakan sebagai fitur. Fitur adalah sesuatu nilai yang berusaha sebuah produk tawarkan. Dalam fitur tersebutlah, fotografer diharuskan untuk menggali keistimewaan sebuah produk untuk menjadi foto komersial produk kosmetik yang bisa di pasarkan, di Jakarta Indonesia misalnya.
-
Proses Fotografi Produk Kosmetik Klien Jakarta
Beberapa waktu yang lalu, di sebuah pagi telpon berdering. Adalah seorang klien dari Jakarta yang ingin memotretkan produknya. Klien tersebut memiliki produk berupa produk kosmetik impor yang akan dipasarkan di Jakarta, Indonesia. Dengan senang hati hal tersebut dapat Roshvisual lakukan.
Jaman telah canggih, semua proses bahkan dilakukan hanya dengan kontak via email, telepon, sms. Semua berjalan secara digital. Bahakan selama fotografi, klien atau fotografer belum pernah berjumpa tatap muka. Hal ini adalah sebuah kelebihan, juga sebagai sebuah tantangan.
Kekurangan dalam hal ini dapat saja adanya perbedaan harapan atas hasil karya. Hal ini dapat diatasi dengan kesepakatan yang sangat detail tentang bagaimana proses dan hasil foto yang nanti akan diproduksi.
Kepercayaan adalah juga aspek kunci. Profesionalitas adalah kredo era komersial digital. Klien yang profesional dan pekerja jasa yang profesoinal adalah hal yang mutlak untuk dihadapakan dalam perdagangan jasa dewasa ini. Profesionalisme adalah sebuah pemikiran dan tekad melakukan apa yang telah dijanjikan.
Akhirnya fotografi dengan prosesnya berlangsung selama satu minggu. Semua berjalan dengan lancar, semenjak barang dikirim untuk fotografi, hingga fotorgafi dikirimkan. Sebuah email yang menyatakan kepuasan tentang hasil kerja adalah sebuah manifestasi tekad prfesionalisme disamping kebutuhan atas kontra prestasi yang wajar. []